Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Penyakit Jantung Koroner (PJK), atau Coronary Heart Disease (CHD), adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika arteri koroner—pembuluh darah yang menyuplai darah ke otot jantung—mengalami penyempitan akibat penumpukan plak atau aterosklerosis. Plak terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain spaceman88 yang terdapat di dalam darah. Seiring waktu, penumpukan ini mempersempit arteri, membatasi aliran darah yang kaya oksigen ke jantung.
Ketika otot jantung kekurangan oksigen, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung (infark miokard), atau bahkan kematian mendadak. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyebab utama penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis. Proses ini berlangsung secara perlahan dan sering kali tanpa gejala selama bertahun-tahun. Faktor-faktor risiko yang mempercepat terjadinya aterosklerosis antara lain:
-
Kolesterol tinggi: Terutama kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) yang menumpuk di dinding arteri.
-
Hipertensi (tekanan darah tinggi): Merusak dinding arteri dan mempercepat pembentukan plak.
-
Merokok: Merusak lapisan dalam arteri dan meningkatkan pembentukan plak.
-
Diabetes: Kadar gula darah tinggi dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah.
-
Obesitas: Berkaitan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
-
Kurang aktivitas fisik: Menurunkan kebugaran jantung dan memperburuk faktor risiko lainnya.
-
Stres: Dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dan memicu perilaku tidak sehat.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala penyakit jantung koroner dapat bervariasi, tergantung pada tingkat penyempitan dan keparahan penyumbatan. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:
-
Nyeri dada (angina): Biasanya terasa seperti tekanan, sesak, atau terbakar di dada, dan bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung.
-
Sesak napas: Terjadi karena jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
-
Kelelahan: Merasa lelah berlebihan saat beraktivitas ringan.
-
Detak jantung tidak teratur: Bisa berupa jantung berdebar cepat atau tidak beraturan.
-
Mual dan pusing: Beberapa penderita mengalami gejala ini, terutama wanita.
Pada sebagian orang, serangan jantung bisa menjadi tanda pertama penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala awal dan segera mencari pertolongan medis.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
-
Serangan jantung (infark miokard): Terjadi jika aliran darah ke bagian otot jantung terhenti total.
-
Gagal jantung: Ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efektif.
-
Aritmia: Gangguan irama jantung yang bisa memicu kematian mendadak.
-
Angina kronis: Nyeri dada yang terjadi berulang kali saat beraktivitas.
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner:
-
Mengadopsi pola makan sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, kolesterol, dan garam.
-
Berhenti merokok: Merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan jantung.
-
Rutin berolahraga: Minimal 30 menit per hari, 5 kali seminggu, seperti jalan kaki atau berenang.
-
Kontrol tekanan darah dan kolesterol: Dengan rutin memeriksakan diri ke dokter.
-
Mengelola stres: Melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
-
Menjaga berat badan ideal: Menghindari obesitas yang dapat memperparah faktor risiko.
Penyakit jantung koroner merupakan ancaman serius terhadap kesehatan jantung dan kehidupan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahannya, kita dapat lebih waspada dan mengambil tindakan untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini. Gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk mencegah penyakit ini berkembang. Jangan abaikan tanda-tanda yang muncul, dan segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala mencurigakan.