Search for:
Bahaya Sinus bagi Kesehatan: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Masalah sinus, terutama sinusitis, adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Sinus adalah rongga udara di dalam tulang wajah dan tengkorak yang berfungsi untuk melembapkan dan memurnikan udara yang kita hirup. Ketika sinus mengalami peradangan atau infeksi, berbagai gejala dan risiko kesehatan dapat muncul. Artikel ini akan membahas risiko sinus terhadap kesehatan dan cara mengatasi kondisi ini.

1. Sinusitis dan Gejalanya

Sinusitis adalah peradangan atau infeksi pada sinus yang biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Ada dua jenis utama sinusitis: akut dan kronis.

  • Sinusitis Akut: Biasanya berlangsung kurang dari 4 minggu dan sering disebabkan oleh infeksi virus.
  • Sinusitis Kronis: Berlangsung lebih dari 12 minggu dan bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau masalah struktural di sinus.

Gejala sinusitis meliputi:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Nyeri atau tekanan di wajah
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Penurunan indera penciuman
  • Kelelahan

2. Risiko Kesehatan dari Masalah Sinus

Jika tidak diobati, sinusitis dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan masalah sinus meliputi:

  • Infeksi Menyebar: Infeksi sinus yang tidak diobati dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti tulang wajah (osteomielitis) atau mata (orbital cellulitis).
  • Bronkitis: Sinusitis kronis dapat menyebabkan bronkitis kronis atau memperburuk kondisi bronkitis yang sudah ada.
  • Asma: Penderita sinusitis kronis lebih rentan mengalami gejala asma yang lebih parah.
  • Meningitis: Dalam kasus yang jarang, infeksi sinus dapat menyebar ke selaput otak, menyebabkan meningitis yang dapat mengancam nyawa.
  • Pengaruh Kualitas Hidup: Nyeri kronis, kelelahan, dan gangguan tidur yang disebabkan oleh sinusitis dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan.

3. Pencegahan Sinusitis

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari risiko kesehatan yang disebabkan oleh sinusitis. Beberapa langkah pencegahan meliputi:

  • Hindari Alergen: Mengidentifikasi dan menghindari alergen yang dapat memicu sinusitis, seperti debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan.
  • Jaga Kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah infeksi.
  • Gunakan Humidifier: Menggunakan pelembap udara di rumah untuk menjaga kelembapan udara dan mencegah iritasi pada sinus.
  • Hindari Rokok: Menghindari asap rokok dan polusi udara yang dapat mengiritasi sinus.
  • Hidup Sehat: Menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga, dan cukup tidur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat.

4. Pengobatan Sinusitis

Jika Anda mengalami gejala sinusitis, penting untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Beberapa metode pengobatan meliputi:

  • Dekongestan: Obat dekongestan dapat membantu mengurangi pembengkakan pada sinus dan memudahkan pernapasan.
  • Antibiotik: Jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.
  • Obat Antihistamin: Untuk sinusitis yang disebabkan oleh alergi, obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala.
  • Irigasi Nasal: Membilas hidung dengan larutan saline dapat membantu membersihkan sinus dari lendir dan iritan.
  • Operasi: Dalam kasus sinusitis kronis yang tidak merespons pengobatan lain, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah struktural di sinus.

Baca Juga: Pencegahan dan Pengobatan Iritasi Mata Karena Abu Rokok

Masalah sinus, terutama sinusitis, dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan yang serius jika tidak diobati dengan tepat. Pencegahan dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengatasi kondisi ini dan menjaga kesehatan sinus. Dengan memahami gejala, risiko, dan cara mengatasi sinusitis, Anda dapat melindungi diri dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Pencegahan dan Pengobatan Iritasi Mata karena Abu Rokok

Paparan abu rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah iritasi mata. Abu rokok mengandung berbagai partikel kimia yang dapat menyebabkan mata menjadi merah, berair, dan terasa tidak nyaman.

Iritasi Mata Karena Abu Rokok: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Artikel ini akan membahas gejala, penyebab, cara pencegahan, dan pengobatan iritasi mata akibat abu rokok.

Gejala Iritasi Mata Akibat Abu Rokok

Gejala iritasi mata yang disebabkan oleh paparan abu rokok dapat bervariasi tergantung pada tingkat paparan dan sensitivitas individu. Beberapa gejala umum meliputi:

  1. Mata Merah: Kemerahan pada mata akibat pembuluh darah yang melebar sebagai respon terhadap iritasi.
  2. Berair: Mata berusaha mengeluarkan partikel asing dengan memproduksi lebih banyak air mata.
  3. Gatal: Sensasi gatal pada mata yang disebabkan oleh iritasi dari partikel kimia dalam abu rokok.
  4. Perih atau Terbakar: Rasa perih atau terbakar pada mata yang terpapar abu rokok.
  5. Sensitivitas Terhadap Cahaya: Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan tambahan.

Penyebab Iritasi Mata Akibat Abu Rokok

Abu rokok mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, formaldehida, dan berbagai partikel logam berat. Ketika partikel-partikel ini bersentuhan dengan mata, mereka dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. Penyebab utama iritasi mata akibat abu rokok meliputi:

  1. Kontak Langsung: Partikel abu rokok yang masuk ke mata dapat langsung menyebabkan iritasi.
  2. Paparan Asap: Asap rokok yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan mata menjadi kering dan iritasi.
  3. Partikel Halus: Partikel halus dari abu rokok dapat menempel pada permukaan mata dan menyebabkan peradangan.

Pencegahan Iritasi Mata Akibat Abu Rokok

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari iritasi mata akibat abu rokok meliputi:

  1. Hindari Paparan: Jauhkan diri dari area di mana orang merokok untuk menghindari paparan abu dan asap rokok.
  2. Gunakan Kacamata Pelindung: Jika berada di lingkungan berasap, gunakan kacamata pelindung untuk menghindari kontak langsung dengan abu rokok.
  3. Jaga Kebersihan: Cuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh mata, terutama setelah berada di area dengan asap rokok.
  4. Pakai Tetes Mata: Gunakan tetes mata pelumas untuk menjaga kelembapan mata dan mencegah iritasi.

Pengobatan Iritasi Mata Akibat Abu Rokok

Jika mengalami iritasi mata akibat abu rokok, beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Cuci Mata: Bilas mata dengan air bersih atau larutan saline untuk menghilangkan partikel abu rokok.
  2. Gunakan Tetes Mata: Tetes mata yang dijual bebas dapat membantu meredakan gejala iritasi dan menjaga kelembapan mata.
  3. Kompres Dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman pada mata.
  4. Hindari Menggosok Mata: Menggosok mata dapat memperparah iritasi dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada permukaan mata.
  5. Konsultasi Dokter: Jika gejala iritasi mata tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Plak Gigi: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Iritasi mata akibat abu rokok adalah masalah yang umum terjadi, terutama bagi mereka yang sering terpapar asap rokok. Memahami gejala, penyebab, cara pencegahan, dan pengobatan iritasi mata adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mata. Jika mengalami gejala iritasi mata, segera lakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat, serta konsultasikan dengan dokter jika diperlukan.

Tren Penyakit Diabetes di Kalangan Anak Muda

Diabetes, penyakit yang sering dikaitkan dengan usia tua, kini semakin banyak ditemukan pada kalangan anak muda. Perubahan gaya hidup, pola makan, dan aktivitas fisik menjadi faktor utama yang mempengaruhi peningkatan kasus diabetes tipe 2 di usia muda. Berikut adalah penjelasan mengenai tren ini, penyebab, gejala, dan cara pencegahannya.

Baca Juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Mempunyai Penyakit GERD

Tren Penyakit Diabetes di Kalangan Anak Muda: Penyebab, Dampak, dan Pencegahannya

Peningkatan Kasus Diabetes di Kalangan Anak Muda

Diabetes tipe 2, yang dahulu lebih sering didiagnosis pada orang dewasa, kini semakin banyak menyerang anak muda, termasuk remaja dan dewasa muda. Data dari berbagai penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Gaya hidup modern yang kurang aktif dan diet tinggi gula dan lemak menjadi faktor utama penyebabnya.

Faktor Penyebab

  1. Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan makanan olahan yang tinggi gula dan lemak memperburuk risiko diabetes.
  2. Kurangnya Aktivitas Fisik: Anak muda saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar komputer dan gadget, mengurangi aktivitas fisik yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
  3. Obesitas: Kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Peningkatan obesitas di kalangan anak muda sejalan dengan meningkatnya kasus diabetes.
  4. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan diabetes juga dapat meningkatkan risiko, meskipun gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko ini.
  5. Stres dan Kurang Tidur: Pola tidur yang tidak teratur dan tingkat stres yang tinggi juga dapat mempengaruhi metabolisme dan meningkatkan risiko diabetes.

Gejala Diabetes pada Anak Muda

Gejala diabetes pada anak muda bisa berkembang perlahan dan seringkali tidak disadari. Beberapa gejala umum termasuk:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Sering buang air kecil
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Kelelahan yang ekstrem
  • Penglihatan kabur
  • Luka yang lambat sembuh

Pencegahan Diabetes di Kalangan Anak Muda

  1. Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh serta mengurangi asupan gula dan lemak jenuh.
  2. Aktivitas Fisik: Melakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari, dapat membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
  3. Pengelolaan Berat Badan: Mempertahankan berat badan yang sehat sangat penting dalam pencegahan diabetes.
  4. Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kadar gula darah dan mendeteksi diabetes sejak dini.
  5. Pendidikan dan Kesadaran: Menyebarluaskan informasi mengenai risiko diabetes dan pentingnya gaya hidup sehat di kalangan anak muda melalui kampanye kesehatan dan program edukasi.

Peningkatan kasus diabetes di kalangan anak muda merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian khusus. Dengan memahami faktor risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi prevalensi diabetes tipe 2 di usia muda dan meningkatkan kualitas hidup generasi masa depan.

Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Mempunyai Penyakit GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan gejala seperti mulas dan nyeri dada. Mengelola gejala GERD memerlukan perhatian khusus terhadap makanan yang dikonsumsi. Berikut adalah beberapa makanan yang baik untuk penderita GERD yang dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup.

Baca Juga: Cara Efektif Mengatasi GERD di Usia Muda

1. Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, dan selada adalah pilihan yang baik bagi penderita GERD. Sayuran ini rendah lemak dan gula, serta tidak meningkatkan produksi asam lambung. Mereka juga kaya akan serat yang dapat membantu pencernaan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.

2. Oatmeal

Oatmeal adalah pilihan sarapan yang baik karena tinggi serat dan mampu menyerap asam lambung, mengurangi gejala refluks. Selain itu, oatmeal dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengatur kadar gula darah.

3. Pisang

Pisang adalah buah yang tidak asam dan dapat membantu melapisi lapisan esofagus, melindunginya dari iritasi asam lambung. Pisang juga kaya akan pektin, sejenis serat yang dapat membantu mencegah refluks asam dengan mempercepat pengosongan lambung.

4. Jahe

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di esofagus dan meredakan gejala GERD. Jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, ditambahkan dalam masakan, atau dijadikan suplemen.

5. Daging Tanpa Lemak

Daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, kalkun, dan ikan adalah sumber protein yang baik bagi penderita GERD. Daging tanpa lemak tidak memicu produksi asam lambung yang berlebihan seperti halnya daging berlemak tinggi.

6. Kentang Rebus atau Panggang

Kentang rebus atau panggang adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik dan dapat membantu menyerap asam lambung. Namun, hindari kentang goreng karena makanan berminyak dapat memperburuk gejala GERD.

7. Roti Gandum Utuh

Roti gandum utuh adalah pilihan yang baik karena mengandung serat tinggi yang membantu proses pencernaan dan mencegah refluks asam. Roti gandum utuh juga dapat memberikan energi yang tahan lama tanpa meningkatkan produksi asam lambung.

Penderita GERD dapat mengelola gejalanya dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak, rendah gula, dan kaya serat. Sayuran hijau, oatmeal, pisang, jahe, daging tanpa lemak, kentang rebus, dan roti gandum utuh adalah beberapa pilihan makanan yang dapat membantu mengurangi gejala GERD. Penting untuk memperhatikan pola makan dan memilih makanan yang tidak memicu produksi asam lambung berlebih untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Cara Efektif Mengatasi GERD di Usia Muda

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi medis yang umum terjadi di berbagai usia, termasuk di kalangan anak muda. GERD terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan gejala lainnya.

5 Cara Mengatasi GERD di Usia Muda

1. Perubahan Pola Makan

a. Makan dalam Porsi Kecil dan Sering: Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering dapat membantu mengurangi tekanan pada perut dan mencegah naiknya asam lambung.

b. Hindari Makanan Pemicu: Beberapa makanan dan minuman dapat memicu GERD, seperti makanan berlemak, pedas, cokelat, kafein, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Mengidentifikasi dan menghindari makanan pemicu dapat mengurangi gejala GERD.

c. Tidak Makan Sebelum Tidur: Usahakan untuk tidak makan 2-3 jam sebelum tidur. Ini memberikan waktu bagi makanan untuk dicerna dan mengurangi risiko asam lambung naik saat tidur.

2. Gaya Hidup Sehat

a. Menjaga Berat Badan Ideal: Berat badan berlebih dapat menambah tekanan pada perut, yang bisa menyebabkan naiknya asam lambung. Menjaga berat badan ideal melalui diet seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi gejala GERD.

b. Berhenti Merokok: Merokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke esofagus. Berhenti merokok dapat memperbaiki fungsi sfingter dan mengurangi gejala GERD.

c. Mengurangi Stres: Stres dapat memicu produksi asam lambung. Menerapkan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan gejala GERD.

3. Perubahan Posisi Tidur

a. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi: Mengangkat bagian atas tubuh dengan bantal tambahan atau menggunakan bantal berbentuk baji dapat mencegah asam lambung naik ke esofagus selama tidur.

b. Tidur di Sisi Kiri: Penelitian menunjukkan bahwa tidur di sisi kiri dapat membantu mencegah refluks asam lambung dibandingkan tidur di sisi kanan atau telentang.

4. Konsumsi Obat

a. Antasida: Antasida dapat menetralkan asam lambung dan memberikan bantuan cepat dari gejala GERD.

b. Inhibitor Pompa Proton (PPI) dan Penghambat H2: Obat ini mengurangi produksi asam lambung dan dapat membantu dalam mengatasi gejala GERD yang lebih parah. Namun, penggunaan obat harus berdasarkan rekomendasi dokter.

5. Konsultasi Medis

Jika perubahan gaya hidup dan obat bebas tidak memberikan bantuan yang cukup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang sesuai, termasuk kemungkinan terapi atau prosedur medis jika diperlukan.

Baca Juga: Cara Ampuh untuk Menghentikan Kecanduan PMO

Mengatasi GERD di usia muda memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan pola makan, gaya hidup sehat, dan konsultasi medis jika perlu. Dengan langkah-langkah ini, gejala GERD dapat dikendalikan dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.

10 Cara Alami Mengatasi Sakit Kepala

Sakit kepala adalah keluhan umum yang dihadapi banyak orang setiap harinya. Penyebabnya sangat beragam mulai dari kondisi fisik yang tidak bugar hingga stres. Pada masing-masing orang, tingkat rasa sakit atau nyeri di bagian kepala ini dapat berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Durasi sakit kepala yang dialami juga bisa lain, yakni dapat berlangsung hanya sebentar beberapa menit atau bahkan berhari-hari.

Baca juga : Obat Ampuh Mengobati Sakit Diare Pada Orang Dewasa

Meski begitu, sakit kepala biasanya menjadi hal yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Tak heran pencarian mengenai cara mengatasi kondisi ini kerap dijumpai di mesin pencari. Untuk mengatasi keluhan sakit kepala, banyak orang selama ini langsung mengambil obat. Hal ini tidak bisa dipungkiri mengingat sakit kepala sering kali dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi sebenarnya, sejumlah perawatan alami yang efektif untuk mengatasi sakit kepala juga tersedia.

Berikut ini adalah beragam cara mengatasi sakit kepala secara alami yang bisa dicoba:

1. Perbanyak minum air putih

Minum cukup air dapat membantu mencegah sakit kepala atau mengurangi keparahannya. Dehidrasi bisa menjadi penyebab dari banyak sakit kepala sederhana. Ini juga dapat mengubah perasaan, tindakan, atau pemikiran seseorang.

Melansir Medical News Today, sebuah studi di jurnal Antioxidants mencatat, bahkan dehidrasi ringan dapat mengubah cara orang berpikir dan bertindak, membuat mereka merasa lebih buruk dengan atau tanpa sakit kepala.

Air dapat membantu membuat seseorang dalam situasi ini merasa lebih baik, meskipun beberapa penelitian lebih berhati-hati.

Sebuah bacaan kritis dari satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Evaluation in Clinical Practice mencatat bahwa air minum tidak mengurangi berapa lama orang mengalami sakit kepala, tetapi itu membuat mereka merasa lebih baik secara subjektif.

Jadi, jaga tubuh tetap terhidrasi. Bawalah sebotol air dan minumlah sepanjang hari.

Makan makanan tinggi cairan, seperti buah-buahan, smoothie, atau sup juga dapat meningkatkan hidrasi.

2. Kompres dingin

Kompres dingin dapat menjadi solusi sakit kepala sederhana yang bisa dilakukan. Menerapkan kompres es atau benda dingin lainnya ke kepala atau leher dapat membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi peradangan di area tersebut. Namun, melakukan kompres dingin mungkin hanya dapat meredakan sakit kepala untuk sementara.

Sebuah studi yang diterbitkan Hawai’i Journal of Medicine & Public Health menemukan bahwa mengoleskan kompres es ke leher selama 30 menit secara signifikan mengurangi rasa sakit pada penderita migrain.

3. Kompres hangat

Dalam kasus sakit kepala lain, seperti sakit kepala tegang, di mana otot-otot terlalu kencang, kompres hangat dapat membantu mengendurkan otot-otot ini dan meredakannya. Kompres hangat bisa sesederhana handuk yang dipanaskan. Orang mungkin bisa mendapatkan efek yang sama dari mandi atau mandi air hangat.

4. Hilangkan semua tekanan di kepala

Dalam beberapa kasus, ada alasan fisik untuk sakit kepala. Periksa apakah ada barang yang terlalu menekan kepala. Ini mungkin termasuk kuncir kuda atau sanggul yang terlalu ketat.

5. Matikan lampu

Beberapa orang yang mengalami sakit kepala menjadi sensitif terhadap cahaya. Lampu kantor yang terang atau bahkan cahaya terang dari HP dapat memperburuk gejala. Dengan demikian, beristirahat di ruangan yang gelap atau remang-remang mungkin bisa membantu untuk mengatasi sakit kepala.

6. Cobalah teh herbal

Teh herbal bisa menjadi cara yang berguna untuk menambahkan air ke dalam makanan sambil menikmati manfaat dari senyawa alami lainnya.

Misalnya, teh jahe dapat membantu mengatasi migrain. Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa bubuk jahe memiliki efek yang mirip dengan obat umum untuk mengurangi migrain. Teh lain yang berpotensi menenangkan dan meredakan sakit kepala, termasuk teh peppermint, kamomil, dan lavender.

7. Olahraga

Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat mengurangi kemungkinan munculnya sakit kepala. Sebuah ulasan penelitian pada 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Children mencatat bahwa terlalu sedikit olahraga sebenarnya dapat memengaruhi sakit kepala di kalangan remaja. Untuk itu, lakukan olahraga sedang dan teratur untuk membantu mencegah dan mengatasi sakit kepala, seperti jalan cepat atau bersepeda selama 30 menit sehari.

8. Periksa intoleransi makanan

Terkadang intoleransi makanan bisa menjadi penyebab gejala seperti sakit kepala. Jika sakit kepala tampaknya muncul setelah makan, mungkin bermanfaat bagi orang-orang untuk membuat catatan makanan tentang semua yang mereka makan setiap hari. Ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dan menghindari makanan apa pun yang dapat memicu sakit kepala.

9. Cukup tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala. Namun, masalah lain terkait dengan tidur juga bisa menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang, seperti terlalu banyak tidur atau tidak tidur nyenyak karena tubuh tidak diistirahatkan dengan baik.

10. Memijat titik-titik tekanan

Memijat titik-titik tekanan tertentu dapat membantu meredakan ketegangan di kepala dan mengurangi sakit kepala. Banyak orang melakukan ini secara naluriah, seperti mengusap bagian belakang leher atau mencubit bagian atas hidung saat merasa stres. Naluri ini mungkin ada benarnya.

Banyak orang menemukan bahwa memijat pelipis, rahang, atau leher dapat membantu meredakan ketegangan dan mengurangi sakit kepala tegang yang disebabkan oleh terlalu stres. Beberapa area lain yang layak dicoba untuk dipijat, termasuk area antara alis dan dua titik di pangkal alis di kedua sisi pangkal hidung.

Titik-titik ini dapat menahan ketegangan dari mata atau kepala, dan memijatnya dapat membantu meredakan ketegangan ini. Memijat leher di dekat pangkal tengkorak juga dapat membantu melepaskan ketegangan.

Rasa sakit PMS akan bertahan selama satu hingga dua minggu sebelum masa menstruasi. Namun, bagaimana rasa sakit PMS yang tidak kunjung hilang? Rasa sakit PMS yang tidak kunjung hilang sering dikenal dengan gangguan disforik pramenstruasi (PMDD). Sejumlah kecil wanita mungkin mengalami gejala PMS yang lebih parah atau dikenal sebagai PMDD. Gejala PMDD, mirip dengan PMS tetapi jauh lebih intens dan dapat memiliki dampak negatif yang besar pada kualitas hidup sehari-hari.
Pola Makan untuk Mengatasi Nyeri PMS

Premenstrual Syndrome (Pms) mengacu terhadap berbagai gejala fisik dan psikologis yang dialami seseorang sebelum memasuki periode menstruasi atau haid. Penyebab PMS masih belum bisa diketahui bersama tentu. PMS ditandai bersama dengan adanya fluktuasi takaran hormon, yaitu progesteron dan esterogen, yang berlangsung di dalam satu sampai dua minggu sebelum menstruasi. Fluktuasi hormon inilah yang bertanggung jawab akan kemunculan gejala fisik dan psikologis. Gejala yang muncul terhadap fase PMS cenderung mudah dan bukan berbahaya. Sesudah itu, bagaimana rasa sakit yang dialami selama Pms, apakah tersedia atau sebatas muncul gejala gampang berasal dari PMS saja?

Baca Juga : Obat Penenang Untuk Penderita Gangguan Mental

Rasa sakit PMS akan bertahan selama satu sampai dua minggu sebelum era menstruasi. Tapi, bagaimana rasa sakit PMS yang bukan kunjung hilang? Rasa sakit PMS yang bukan kunjung hilang kerap dikenal bersama gangguan disforik pramenstruasi (Pmdd). Sejumlah kecil wanita barangkali mengalami gejala PMS yang lebih parah atau dikenal sebagai Pmdd. Gejala Pmdd, sama bersama PMS namun jauh lebih intens dan mampu miliki pengaruh negatif yang besar terhadap mutu hidup sehari-hari.

Pola makan untuk mengatasi gejala PMS

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut 7 pola makan yang bisa diterapkan wanita untuk mengatasi gejala PMS:

  • Kurangi garam

Anda disarankan untuk mengurangi makanan asin sebelum periode menstruasi tiba.

Makanan asin yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan gejala PMS yaitu kembung dan nyeri payudara semakin bertambah parah.

Usahakan masak sendiri untuk mengetahui takaran garam yang digunakan, ketimbang membeli makanan cepat saji atau olahan.

  • Konsumsi buah dan sayuran

Sayuran seperti kangkung dan lobak kaya akan zat besi dan vitamin B, yang dapat membantu menangkal kelelahan kronis selama masa PMS.

  • Minum banyak air

Wanita sebaiknya mencukupi cairan dengan minum minimal 2 liter per hari saat PMS. Air dapat mencegah dehidrasi sehingga Anda lebih fit hinggat menstruasi berakhir.

Minum banyak air juga dapat melancarkan sistem pencernaan selama menstruasi.

Apabila tidak terlalu menyukai air putih, Anda bisa menambahkan irisan lemon, jeruk nipis, atau mentimun.

  • Konsumsi makanan atau minuman berkalsium tinggi

Sebuah penelitian menunjukkan, suplemen kalsium adalah metode yang efektif untuk mengurangi gangguan mood selama PMS.

Konsumsi makanan dan minuman tinggi kalsium, seperti yogurt, susu, keju low fat juga dapat mengurangi atau mengatasi gejala PMS.

  • Konsumsi karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks terdiri dari tiga atau lebih gula alami dan kaya akan serat.

Karbohidrat kompleks masuk ke aliran darah secara bertahap sehingga hanya menyebabkan peningkatan kadar insulin yang membantu menstablikan suasana hati.

Contoh sumber karbohidrat kompleks yang bisa Anda jajal, antara lain ubi jalar, labu, lentil, kentang, dan oat.

  • Batasi kafein

Terlalu banyak konsumsi minuman atau makanan berkafein bisa mengakibatkan Anda kurang tidur sehingga memperparah gejala PMS.

  • Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging tanpa lemak

Anda perlu meningkatkan asupan zat besi sebelum dan selama menstruasi untuk menggantikan darah yang ikut luruh selama menstruasi.

Zat besi juga dapat mencegah Anda mengalami anemia atau kekurangan darah.

Contoh makanan kaya zat besi yang bisa Anda nikmati yaitu daging merah tanpa lemak

Cara Mengatasi Asma Saat Kambuh dan Pengobatan Alaminya

Cara mengobati asma yang paling sering dilakukan adalah penggunaan obat-obatan untuk melegakan pernapasan. Pasalnya, serangan asma akan membuat saluran pernapasan menyempit dan otot-otot di sekitarnya menegang. Hal ini yang membuat penderita asma sulit untuk bernapas.

Baca juga : Obat Batuk Paling Paling Ampuh Mudah Di Dapatkan

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi serangan asma ini bisa dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan hanya memilih salah satunya. Melakukan semua langkah pengobatan akan membuat gejala asma lebih mereda.

Cara Mengobati Asma Saat Serangan Datang

Saat serangan asma menyerang, penderita asma bisa langsung melakukan langkah penyembuhan. Berikut sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati asma:

1. Penggunaan inhaler

Inhaler merupakan salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi serangan asma. Obat ini akan membantu melebarkan saluran pernapasan sehingga penderita asma bisa kembali bernapas dengan lega. Inhaler khusus untuk asma perlu digunakan berdasarkan anjuran dokter. Penggunaannya pun harus tepat.

2. Ramuan bawang putih

Bawang putih juga dipercaya dapat membantu pengobatan asma yang tergolong ringan. Pasalnya, bawang putih memiliki kandungan antiinflamasi yang mampu mengurangi cairan lendir yang menghambat saluran pernapasan. Untuk mendapatkan khasiatnya, minum rebusan bawang putih secara rutin.

3. Air jahe

Jahe merupakan bahan makanan yang juga memiliki banyak khasiat. Kandungannya mampu mengurangi peradangan yang terjadi di saluran pernapasan. Jahe pun memiliki sifat yang menghangatkan sekaligus membantu tubuh lebih rileks. Konsumsi jahe hangat saat serangan asma dapat mengurangi gejala sesak napas yang terjadi.

4. Madu

Madu juga dipercaya dalam menurunkan gejala asma yang terjadi pada tenggorokan. Kandungannya juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Cukup campur madu dengan air hangat dan minum langsung saat asma menyerang. Anda pun bisa mencampurkannya dengan teh hangat. Namun, tetap batasi konsumsi madu.

5. Menegakkan tubuh

Cara lain yang bisa membantu meredakan gejala asma adalah menegakkan posisi duduk. Mulailah untuk tetap tenang sambil mengatur napas. Asma bisa muncul akibat adanya penyebab, seperti debu, asap rokok, atau zat kimia lainnya. Karena itu, segeralah menjauh dari tempat yang menimbulkan gangguan pernapasan.

Cara Pengobatan Asma yang Bisa Dilakukan secara Alami

Para penderita asma juga bisa mengurangi gejala yang ditimbulkan dengan langkah-langkah di bawah ini:

1. Menjaga berat badan ideal

Sebenarnya tidak ada jenis diet spesifik yang perlu dilakukan oleh penderita asma. Namun, diet yang disarankan adalah diet sehat untuk menjaga berat badan tetap ideal. Pasalnya, kelebihan berat badan hanya akan membuat gejala asma menjadi bertambah parah. Pastikan juga mengonsumsi makanan sumber nutrisi yang baik, seperti antioksidan, vitamin C, vitamin C, dan kandungan lain yang mampu menurunkan peradangan.

2. Melakukan yoga

Yoga merupakan salah satu terapi yang tepat untuk para penderita asma. Olahraga yang satu ini menggabungkan teknik pernapasan dan peregangan otot untuk banyak tujuan. Yoga juga mampu meredakan stres yang bisa memicu munculnya serangan asma.

3. Meditasi

Tidak jauh berbeda dengan yoga, meditasi juga membawa tubuh dan pikiran untuk lebih rileks. Aktivitas ini akan mengajak Anda untuk mengatur pernapasan supaya lebih tenang dan fokus. Meditasi yang baik juga akan menurunkan kadar stres akibat banyak hal.

Lakukan meditasi secara rutin, baik saat pagi maupun malam hari. Bukan hanya asma, gangguan tidur pun bisa berkurang dengan melakukan meditasi.

4. Hipnoterapi

Hipnoterapi merupakan sebuah terapi dengan memasukkan sugesti baik ke dalam pikiran. Terapi ini akan mengajak dan membuat cara baru dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku. Hipnoterapi sudah digunakan untuk membantu proses penyembuhan berbagai jenis penyakit, salah satunya asma.

5. Akupuntur

Terapi lain yang bisa dilakukan oleh para penderita asma adalah akupuntur. Terapi akupuntur memasukkan jarum yang sangat kecil dan halus ke beberapa bagian tubuh. Jarum-jarum tersebut diklaim dapat membantu mengalirkan energi ke seluruh tubuh.

Bukan hanya itu, terapi akupuntur juga dipercaya dapat melancarkan aliran darah sekaligus membuat otot menjadi lebih rileks. Hal serupa pun akan dirasakan oleh saluran pernapasan dan mencegah gejala asma muncul.

Pengobatan Asma secara Medis dengan Dokter

Gejala asma bisa selalu berubah tergantung dari tingkat keparahannya. Ada baiknya Anda selalu berkonsultasi dengan dokter dan menceritakan gejala yang dirasakan. Dokter akan memberikan inhaler untuk meredakan asma saat gejalanya datang.

Coba juga buat sebuah catatan tentang langkah pengobatan yang dilakukan. Sebut saja tentang seberapa sering dan parah gejala asma muncul sekaligus langkah yang Anda lakukan untuk mengatasinya. Catatan ini akan membantu dokter untuk memberikan penanganan medis yang sesuai.

Gejala penyakit sinusitis sama bersama dengan gejala pilek. Biasanya Kamu akan mengalami hidung tersumbat disertai adanya ingus atau lendir. T
Mengenal Penyakit Sinusitis dan Gejala nya

Gejala penyakit sinusitis sama bersama dengan gejala pilek. Biasanya Kamu akan mengalami hidung tersumbat disertai adanya ingus atau lendir. Tetapi, sinusitis bukan boleh disepelekan gara-gara sanggup menimbulkan ketidaknyaman di daerah hidung dan dahi, dan apalagi nyeri di bagian lain paras Kamu. Mengetahui apa tersebut sinusitis mampu menolong Kamu meredakan gejalanya dan menghambat terjadinya infeksi yang serius.

Baca Juga :Mengenal Penyakit Hepatitis dan Pengcegahan nya

Sinusitis adalah situasi peradangan yang berlangsung terhadap dinding sinus.
Sinus sendiri merupakan rongga kosong yang terletak di tulang pipi (Maxillary), bagian bawah dahi (Frontal), bagian belakang rongga hidung (Sphenoid), dan juga di antara hidung dan matang (Ethmoid).
Tidak benar satu tugas sinus adalah untuk menghasilkan mukus (Cairan lengket dan tebal) di hidung.
Mukus turut bekerja untuk menghambat masuknya kuman, alergen penyebab alergi, dan benda-benda asing yang sanggup memicu infeksi di dalam tubuh.

Jenis kondisi ini dibedakan jadi dua model, yakni:

1. Sinusitis Akut

Sinusitis akut biasanya disebabkan oleh common cold. Tapi kecuali terdapat infeksi bakteri bisa sembuh didalam pas seminggu sampai 10 hari. 

2. Sinusitis Kronis

Sinusitis kronis berjalan ketika ruang di di dalam hidung dan kepala (Sinus) membengkak dan meradang selama tiga bulan atau lebih, meski sudah diobati.
Sinusitis kronis sanggup disebabkan oleh infeksi, polip hidung atau oleh pembengkakan lapisan sinus.

Gejala Sinusitis

Sinusitis pada anak biasanya memunculkan beberapa gejala misalnya:

pilek yang berjalan semakin lama dari 7 sampai 10 hari
ingus umumnya memiliki warna hijau kental atau kuning, tapi dapat jernih
batuk malam hari
sakit kerongkongan
demam enteng
bengkak disekitaran mata
umumnya tidak ada sakit di kepala di bawah umur lima tahun
Dalam pada itu, tanda-tanda sinusitis ke orang dewasa mencakup:

lendir atau ingus kental warna hijau atau kuning
lendir mengucur ke belakang kerongkongan
hidung mampet
napas bau
sakit di kepala
batuk
merasa sakit atau ada penekanan di wilayah dahi, pipi, hidung antara mata
menyusutnya daya pengecap
demam
menyusutnya daya penciuman
sakit kerongkongan

Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. 
Mengenal Penyakit Hepatitis dan Pengcegahan nya

Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu.

Jenisnya terbagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu akut dan kronis. Hepatitis akut terjadi secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara hepatitis kronis, berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. Sialnya, keduanya sama-sama mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme.

Baca Juga : 5 Obat Tipes Yang Ada Di Rumah Anda

Hal ini disebabkan karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh, seperti menghasilkan empedu, mengurai berbagai zat, menetralisir racun, mengaktifkan enzim dan lain sebagainya.

Apa itu Hepatitis?

penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus supaya enteng ditularkan berasal dari orang ke orang.
Setidaknya terdapat lima type virus hepatitis yang mengakibatkan epidemi besar di beraneka belahan global, apalagi memakan ratusan ribu sampai jutaan korban jiwa, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Tidak cuman tersebut, mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan eksklusif, dan juga penyakit autoimun mampu jadi penyebab penyakit peradangan hati ini.

Penyakit ini mampu diatasi bersama dengan pengobatan medis yang sesuai bersama penyebabnya. Infeksi virus hepatitis A dan hepatitis B sanggup dicegah lewat vaksinasi.

Faktor Resiko Hepatitis

Ada faktor-faktor yang dapat tingkatkan resiko seorang terserang keadaan ini. Contohnya; Factor lingkungan, sikap, dan permasalahan kesehatan tertentu.

1. Faktor lingkungan

Contoh faktor lingkungan yang menjadi pemicu atau penyebab penyakit ini, diantaranya:

Air yang tidak pantas untuk diminum atau untuk membersihkan perlengkapan makan.
Minimnya sarana sanitasi; Kamar mandi atau tempat bersihkan tangan.
Contact dengan jarum suntik sisa, alat suntik, atau benda yang lain tercemar darah yang terkena virus hepatitis.

2. Pola hidup

Ada banyak sikap atau kegiatan yang mempunyai potensi terkena virus, bahan kimia beracun, atau zat pemicu penyakit ini.

Share jarum suntik atau benda lain.
Lakukan hubungan seks yang tidak aman; Tidak memakai kondom waktu berhubungan seksual atau bergonta-ganti pasangan.
Bekerja disekitaran bahan kimia beracun. Petugas kebersihan, pelukis, penyuplai service kesehatan, atau karyawan pertanian, mempunyai potensi terserang penyakit ini.
Minum air yang belum sempat diolah atau konsumsi makanan yang tidak diproses aman dan betul.
Konsumsi alkohol dengan terlalu berlebih dalam periode waktu lama.
Meminum obat yang dipercayai berkaitan dengan keadaan ini.

3. Kisah kesehatan

Kisah kesehatan seorang bisa juga mempengaruhi terkenanya penyakit ini. Berikut beberapa hal yang bisa tingkatkan resiko keadaan ini:

Belum memperoleh vaksinasi hepatitis.
Mempunyai infeksi kronis atau akut dengan 1 ataupun lebih virus hepatitis.
Mempunyai masalah autoimun.
Lahir dari ibu yang terkena virus hepatitis B.

Gejala Hepatitis

Penyakit ini tidak selamanya memberikan tanda-tanda. Tanda-tandanya baru muncul sesudah badan berlangsungnya kerusakan yang bisa mempengaruhi peranan hati. Jika memiliki sifat kronis, gejala dan tandanya dapat ada secara cepat. Adapun beberapa tanda-tanda yang biasanya dirasakan penderitanya yakni:

Alami tanda-tanda seperti flu, mual, muntah, demam, dan lemas.
Feses warna pucat.
Mata dan kulit beralih menjadi kekuningan.
Ngilu pada bagian perut.
Turun berat tubuh.
Urine jadi gelap seperti teh.
Kehilangan selera makan.

Cara Mengatasi Penyakit Asam Lambung

Langkah menyembuhkan asam lambung saat kumat dapat dilaksanakan beberapa peralihan pola hidup, termasuk skema makan, jadwal tidur, dan beberapa yang lain. Harus dipahami, asam lambung adalah masalah pencernaan yang bisa mengakibatkan kesan kebakar di tengah-tengah dada yang terkait dengan mulas. Walaupun sebagian orang kerap memakai obat untuk menyembuhkan asam lambung ini, tetapi banyak peralihan pola hidup yang bisa menolong Anda untuk kurangi sekalian menyembuhkan tanda-tanda asam lambung naik.

Baca Juga : Gejala Awal Kanker Serviks Pada Perempuan

7 cara mengobati asam lambung tanpa minum obat

  1. Berhenti merokok
  2. Menghindari zat pemicu
  3. Menambahkan jahe ke dalam makanan
  4. Mempertahankan berat badan ideal
  5. Mengunyah permen karet yang bebas gula setelah makan
  6. Penggunaan teh herbal
  7. Tidur miring ke kiri

Penjelasan lebih lengkapnya dapat disimak di bawah ini:

1. Berhenti merokok

Dilansir dari Medical News Today, merokok memiliki efek negatif pada kesehatan. Namun, orang mungkin tidak menyadari bahwa asap rokok juga dapat meningkatkan refluks asam.

Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah katup antara kerongkongan, atau pipa makanan, dan perut. LES menghentikan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Menurut sebuah penelitian pada 2015, merokok mengurangi tekanan pada LES, memungkinkan refluks asam.

2. Menghindari zat pemicu

Seseorang mungkin menyadari bahwa beberapa makanan dan minuman tertentu dapat memicu asam lambung naik secara tiba-tiba. Ini bisa disebabkan karena beberapa bahan yang bisa meningkatkan produksi asam lambung atau mengurangi kemampuan LES untuk menghentikan aliran asam ke kerongkongan.

Menghilangkan bahan pemicu dari asupan makanan dapat membantu mengurangi frekuensi atau keparahan gejala refluks asam mereka.

Zat pemicu umum meliputi:

  • Kopi
  • Alkohol
  • Daun mint
  • Tomat
  • Makanan berlemak
  • Makanan pedas

3. Menambahkan jahe ke dalam makanan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengatasi mual, muntah, dan gejala lainnya. Berdasarkan bukti yang ada, peneliti menyarankan dosis harian jahe sebanyak 1.500 miligram (mg). Ini karena, terdapat kemungkinan bahwa asupan jahe yang lebih tinggi dapat memiliki efek buruk pada tubuh.

4. Mempertahankan berat badan ideal

Salah satu cara mengobati asam lambung adalah dengan makan makanan yang seimbang dan tepat waktu. Perubahan pada pola makan yang sehat dapat membantu mereka mengatur berat badan yang bisa menyebabkan kenaikan pada asam lambungnya.

Menurut Pedoman Diet untuk orang Amerika 2020-2025, sekitar 74 persen dari semua orang dewasa di AS mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko terkena refluks asam. Hal ini karena, kelebihan lemak di sekitar area perut dapat memberi tekanan pada perut dan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menahan asam.

Selain itu, penting bagi orang-orang untuk berfokus pada cara-cara yang aman untuk menurunkan berat badan, karena menurunkan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan masalah kesehatan.

5. Mengunyah permen karet yang bebas gula setelah makan

Sebuah studi pada 2005 menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan frekuensi menelan dan meningkatkan tingkat pembersihan refluks di kerongkongan. Mengunyah juga dapat meningkatkan produksi air liur yang dapat membantu melemahkan asam lambung.

Namun, penting untuk menghindari permen karet yang mengandung gula karena dapat memperburuk gejala atau menyebabkan erosi gigi.

Selain itu, orang dengan refluks asam juga harus menghindari permen karet rasa mint, seperti peppermint dan spearmint. Hal ini karena juga dapat memperburuk gejala dari asam lambung itu sendiri.

6. Teh herbal

Dikutip dari Healthline, beberapa minuman, termasuk kopi dan alkohol, dapat meningkatkan gejala refluks asam. Untuk itu, Anda bisa menggantinya dengan teh herbal atau teh tanpa kafein yang dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam. Teh herbal juga dapat membantu memperbaiki pencernaan dan meredakan gejala seperti pusing atau mual.

7. Tidur miring ke kiri

Beberapa penelitian menemukan bahwa tidur miring ke kanan dapat memperburuk gejala refluks di malam hari. Sementara itu, menurut sebuah ulasan, tidur miring ke kiri dapat menurunkan asam di kerongkongan hingga 71 persen.

Meski alasannya tidak sepenuhnya jelas, hal itu bisa dijelaskan dengan anatomi. Kerongkongan memasuki sisi kanan perut, di mana sfingter esofagus bagian bawah berada di atas tingkat asam lambung saat Anda tidur miring ke kiri. Di sisi lain, saat Anda berbaring miring ke kanan, asam lambung menutupi sfingter esofagus bagian bawah sehingga meningkatkan risiko refluks.

Gejala Awal Kanker Serviks Pada Perempuan

Kanker serviks tempati posisi kedua sebagai tipe kanker yang terbanyak dirasakan wanita Indonesia. Kanker serviks ini disebabkan karena infeksi human papillomavirus (HPV). Sesudah infeksi HPV, diperlukan 15 sampai 20 tahun untuk kanker serviks berkembang pada wanita dengan mekanisme ketahanan tubuh yang normal. Kanker serviks biasanya berkembang perlahan-lahan dan baru memperlihatkan tanda-tanda saat telah masuk fase lanjut. Kanker serviks fase awal kemungkinan tidak ada tanda-tanda yang unik.

Ciri-Ciri Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher kandungan sebagai penyakit kanker yang serang leher kandungan dan disebabkan karena human papilloma virus atau HPV. Pada awal dialami, kanker serviks sering tidak memunculkan tanda-tanda hingga kerap kali baru teridentifikasi sesudah masuk fase lanjut.

Walau demikian, ada banyak hal yang menjadi beberapa ciri kanker serviks, yakni:

1. Pendarahan vagina yang tidak normal

Saat wanita menanggung derita kanker serviks, tanda-tanda yang umumnya ada ialah pendarahan tidak normal pada vagina. Pendarahan yang dirasakan dapat semakin banyak atau semakin sedikit dari menstruasi umumnya.

Disamping itu, pendarahan bisa terjadi antara masa menstruasi, pada wanita yang telah menopause, atau saat berhubungan seks.

2. Keputihan yang tidak biasa

Beberapa ciri kanker serviks yang lain ialah keputihan yang tidak normal. Lendir pada keputihan akan alami peralihan warna, mempunyai wangi tidak sedap, dan terjadi peralihan struktur dan stabilitas cairan vagina.

Walau demikian, keputihan yang tidak biasa ini bisa juga disebabkan karena penyakit lain hingga Anda dianjurkan untuk konsultasi sama dokter waktu merasakannya.

3. Ngilu waktu melakukan hubungan intim

Pada fase lanjut, pertanda yang ada dapat bermacam dan satu diantaranya ialah ngilu panggul waktu melakukan hubungan intim. Ngilu ini memunculkan merasa tidak nyaman saat lakukan hubungan seks.

Bila Anda merasa kan keluh kesah ini, selekasnya kontrol diri ke dokter buat pastikan pemicunya. Masalahnya selainnya disangkutkan penyakit kanker serviks, keluh kesah ini bisa dipacu oleh penyakit lain seperti endometriosis atau miom.

4. Frekwensi membuang air kecil bertambah

Sakit saat membuang air kecil dan tidak dapat meredam kemauan untuk membuang air kecil jadi tanda-tanda atau beberapa ciri kanker serviks.

Keadaan ini umumnya disebabkan karena sel kanker yang tumbuh melingkari leher kandungan, lalu menebar sampai ke kandungan kemih. Tetapi, tanda-tanda ini bisa juga ada karena infeksi aliran kemih (ISK) hingga Anda perlu ke dokter untuk menentukannya.

5. Gampang lelah

Ciri-ciri yang lain dapat ada saat menanggung derita kanker serviks ialah gampang capek. Keadaan ini terjadi karena pendarahan yang tidak normal pada vagina, hingga lama-lama badan alami kekurangan sel darah merah atau anemia yang mengakibatkan timbulnya rasa capek.

Rasa capek yang dirasa umumnya akan berjalan setiap waktu dan tidak lenyap walau Anda sudah istirahat cukup.

6. Bengkak di salah satunya tungkai

Saat kanker serviks masuk fase lanjut, umumnya akan memunculkan beragam kompleksitas dan satu diantaranya ialah bengkak pada tungkai.

Bengkak di salah satunya tungkai bisa terjadi saat tonjolan karena kanker menekan pembuluh darah di panggul, hingga menghalangi perputaran darah ke tungkai. Mengakibatkan, terjadi penumpukan cairan yang membuat tungkai jadi lebam.

7. Kehilangan selera makan

Beberapa ciri kanker serviks selanjutnya ialah pengurangan atau lenyapnya selera makan. Ini karena penebaran sel kanker dapat membuat metabolisme badan berbeda, hingga punya pengaruh pada selera makan. Disamping itu, pengurangan berat tubuh mencolok yang tidak dikenali pemicunya perlu diduga sebagai tanda-tanda kanker.

8. Sembelit

Bila kanker serviks sudah menebar sampai ke usus besar, akan mempunyai potensi mengakibatkan konstipasi atau sembelit. Keadaan ini bisa terjadi saat kanker serviks telah masuk fase lanjut.

9. Bintik darah di urine

Bila sedang berkemih dan menyaksikan urine bersatu darah, selekasnya diskusikan ke dokter sebab bisa menjadi itu sebagai salah satunya pertanda dari kanker serviks.

10. Keluar urine atau fases dari vagina

Kanker serviks dapat mempengaruhi peranan vagina. Ketika telah masuk fase lanjut, kanker serviks bisa memunculkan kebocoran urine atau keluarnya tinja dari vagina.

Ini dapat terjadi karena terciptanya fistula di antara vagina dan aliran kemih atau fistula ani di antara vagina dan anus, hingga urine dan fases bisa melalui vagina.

Beragam beberapa ciri kanker serviks di atas juga bisa disebabkan karena penyakit atau keadaan lain dalam tubuh Anda. Untuk wanita yang telah aktif berhubungan seks, dianjurkan lakukan pap smear minimal 3-5 tahun sekali atau ikutinya saran dokter.

Mendeteksi dini kanker serviks perlu dikerjakan karena makin awal kanker teridentifikasi, keinginan pulih dari kanker serviks juga semakin lebih tinggi. Disamping itu, vaksinasi HPV buat menghambat kanker serviks penting juga untuk Anda peroleh.

Bila Anda alami tanda-tanda yang seperti beberapa ciri kanker serviks sama seperti yang sudah disebut sebelumnya, tidak boleh sangsi agar selekasnya memeriksa diri ke dokter supaya bisa teridentifikasi sejak awal dan memperoleh pengatasan yang akurat.