Fitofarmaka Didorong Masuk JKN untuk Layanan Kesehatan Lebih Baik
Dalam upaya memperkuat sistem layanan kesehatan nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (slot mahjong) mengambil langkah strategis dengan mendorong fitofarmaka, yakni obat herbal terstandar yang telah melewati uji klinik, agar masuk ke dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan alternatif pengobatan yang aman dan efektif, sekaligus mengurangi ketergantungan pada obat sintetis impor.
Apa Itu Fitofarmaka?
Fitofarmaka adalah obat yang berbahan dasar tanaman herbal yang telah melalui proses penelitian dan uji klinis secara ketat sehingga memenuhi standar keamanan, mutu, dan efektivitas. Berbeda dengan jamu tradisional yang lebih umum digunakan, fitofarmaka memiliki kualitas dan standar produksi yang diatur secara ketat oleh BPOM.
Manfaat Memasukkan Fitofarmaka ke dalam JKN
Dengan memasukkan fitofarmaka ke dalam JKN, berbagai manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat dan sistem kesehatan, antara lain:
-
Akses yang Lebih Mudah: Masyarakat mendapat akses lebih luas terhadap obat herbal yang sudah teruji.
-
Pengurangan Ketergantungan Obat Sintetis: Mendorong penggunaan obat herbal sebagai alternatif yang lebih alami.
-
Penguatan Industri Lokal: Membantu pengembangan industri farmasi herbal di Indonesia.
-
Efisiensi Biaya Kesehatan: Obat herbal yang efektif dan terjangkau dapat menekan biaya pengobatan.
Tantangan dan Peluang
Walaupun memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk memasukkan fitofarmaka dalam JKN, seperti proses regulasi, edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat, serta pengawasan mutu secara berkelanjutan. Namun, peluang untuk meningkatkan kemandirian obat dalam negeri dan memberikan pilihan terapi yang beragam menjadi pendorong utama kebijakan ini.
Dorongan BPOM agar fitofarmaka masuk ke dalam JKN adalah langkah positif yang tidak hanya memperkuat layanan kesehatan, tapi juga mendukung pengembangan obat herbal berbasis riset. Dengan dukungan regulasi dan edukasi yang tepat, fitofarmaka dapat menjadi solusi kesehatan yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan untuk masyarakat Indonesia.