Tuberkulosis (TBC) di Indonesia: Penyakit Menular yang Masih Mengintai

Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru, namun dalam beberapa kasus dapat juga menyerang organ lain seperti ginjal, tulang, atau otak. Di Indonesia, TBC masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama karena tingginya jumlah kasus setiap tahunnya.


🦠 Penyebab dan Cara Penularan

TBC disebabkan oleh spaceman 88 bakteri yang menyebar melalui udara. Ketika penderita TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, bakteri dapat terhirup oleh orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, TBC sangat menular, terutama bagi orang yang memiliki sistem imun lemah.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena TBC antara lain:

  • Kontak dekat dengan penderita TBC aktif

  • Sistem imun lemah, misalnya penderita HIV atau diabetes

  • Lingkungan padat dan ventilasi buruk


🩺 Gejala TBC

Gejala TBC dapat berkembang secara perlahan dan seringkali tidak disadari pada tahap awal. Beberapa tanda yang umum meliputi:

  • Batuk lebih dari 2 minggu, kadang disertai darah

  • Demam ringan atau berkepanjangan

  • Penurunan berat badan dan nafsu makan menurun

  • Keringat malam berlebihan

  • Lemas dan cepat lelah

Jika tidak diobati, TBC dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan paru-paru permanen atau penyebaran bakteri ke organ lain.


💊 Pengobatan dan Pencegahan

TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik yang tepat dan rutin. Durasi pengobatan biasanya 6–9 bulan, tergantung pada jenis TBC (sensitif obat atau resistan obat). Penting untuk meminum obat secara teratur hingga selesai agar bakteri tidak menjadi kebal obat.

Langkah pencegahan TBC antara lain:

  • Menggunakan masker bagi penderita TBC aktif

  • Menjaga ventilasi rumah agar sirkulasi udara lancar

  • Rutin melakukan imunisasi BCG pada anak

  • Menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat


🌏 Situasi TBC di Indonesia

Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program deteksi dini dan pengobatan gratis melalui puskesmas dan rumah sakit. Kesadaran masyarakat tentang gejala TBC dan kepatuhan dalam pengobatan menjadi kunci untuk menurunkan angka penyebaran penyakit ini.